by admin | May 7, 2020 | Artikel Pembina
Zaman
benar-benar semakin canggih. Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat
makin meningkatkan kualitas pemenuhan kebutuhan, efisiensi dan efektivitas di
berbagai sektor, salah satunya adalah di sektor pendidikan.
Pondok
Pesantren IMMIM Putra Makassar merupakan salah satu sekolah unggulan di
Makassar yang telah menerapkan beberapa teknologi informasi dan salah satunya
adalah penerapan teknologi sistem kartu pintar (Smart ID Card) berbasis teknologi Radio Frequency
Identification (RFID) dan aplikasi komputer.
RFID
merupakan teknologi yang bisa dibilang pengganti teknologi barcode, tapi dengan
keunggulan yang lebih besar. Definisi lainnya RFID adalah sistem identifikasi
tanpa kabel yang memungkinkan pengambilan data tanpa harus bersentuhan barcode
dan magnetic card layaknya ATM. Prinsip kerjanya sendiri disebut Tag dan
Reader. Jadi sebuah mesin yang dilengkapi alat pembaca (disebut Reader),
nantinya akan menangkap sinyal dari Tag yang disematkan di suatu objek
tertentu.
Pemanfataan
teknologi RFID ini sudah diterapkan pada kartu identitas santri/siswa Pondok
Pesantren IMMIM. Salah satu pemanfaatannya adalah ketika proses perizinan
sekali sebulan. Sebelumnya proses administrasi untuk mengakses data siswa di
Pesantren IMMIM Putra Makassar masih kurang efektif dan terkadang menyebabkan
antrian yang panjang. Hal ini terjadi karena metode yang digunakan masih
menggunakan cara yang konvensional atau pencarian manual kemudian dikembangkan
melalui teknologi barcode namun masih kurang optimal.
Namun dengan penerapan teknologi RFID ini meningkatkan proses administrasi dengan lebih cepat dibandingkan dengan sebelumnya. Selain digunakan dalam perizinan umum, smart ID card ini juga sudah dimanfaatkan oleh santri sebagai alat peminjam dan pengembalian laptop pada ruang IT Pesantren. Kedepannya akan banyak dikembangkan lagi untuk beberapa sektor misal sebagai alat pembayaran di toko/kantin pesantren dan banyak lagi pemanfaatan lainnya.
Penulis:
Nur Ahmad Syahid, S.T.
IT Support Pesantren IMMIM Putra Makassar
by admin | Apr 30, 2020 | Artikel Pembina
Virus
corona atau yang biasa disebut Covid-19 merupakan sebuah keluarga virus yang
ditemukan pada manusia dan hewan. Virus ini dapat menyebabkan berbagai
penyakit, mulai dari penyakit umum seperti flu, hingga penyakit yang lebih
fatal, contohnya Middle East Respiratory
Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Sejak
Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama Covid -19 di Indonesia yang
terjadi di Depok, Jawa Barat pada tanggal 2 Maret 2020, Jokowi mengimbau
masyarakat agar kita mengurangi aktivitas di luar rumah, ini dilakukan agar
kita bisa mengurangi penyebaran virus Covid-19 di Indonesia.
“Saatnya
kita kerja di rumah, belajar di rumah, beribadah di rumah” ujar Jokowi dalam
konferensi pers di istana Bogor, Jawa Barat (15/3/2020).
Di
instansi pendidikan, sekolah mengalihkan pertemuan dengan pemberian tugas atau
pembelajaran daring, ini dilakukan untuk meminimalisir pertemuan satu sama lain
di satu ruangan yang sama dalam jarak yang dekat, serta menghidari kerumunan.
Permasalahan
yang dirasakan oleh para siswa ketika belajar di rumah, yaitu siswa mengeluh karena
tugas yang diberikan oleh masing-masing guru terlalu banyak, terkendala
jaringan web, teknologi yang kurang memadai, hingga sinyal. Selain itu kurang
efektifnya belajar di rumah, karena mereka hanya belajar sendiri di rumah
(otodidak).
Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikdub) Nadiem Makarim meminta guru membimbing
anak didiknya selama proses belajar di rumah
di tengah pandemic virus Covid-19. Sebab, Nadiem mendengar keluhan siswa
tidak dibimbing gurunya ketika diberi tugas di rumah.
“Kami
mendengar banyak keluhan dari berbagai macam orang dan siswa yang hanya
diberikan pekerjaan yang begitu berat tapi tidak dibimbing. Jadi mohon,
siswa-siswa kita walau belajar di rumah, bahwa guru itu juga benar-benar
mengajar dari rumah dan membantu membimbing siswanya,” ujar Nadiem dalam konferensi
pers seusai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi di Jakarta, Selasa
(24/3/2020).
Virus
Covid-19 ini juga berdampak bagi pelaksanaan UN 2020. Di dalam rapat terbatas
yang diselenggarakan pada Selasa (24/3/2020) Presiden Joko Widodo bersama
menteri terkait memutuskan meniadakan Ujian Nasional (UN) pada tahun ini. Mulai
dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).
Langkah ini diambil sebagai bagian dari respon pandemic Covid-19, yaitu dalam
rangka memprrioritaskan keselamatan dan kesehatan masyarakat.
Menurut
masyarakat, pembatalan pelaksanaan UN 2020 tidak menjadi masalah, karena
pemerintah telah mewacanakan pengahapusan UN, sehingga masyarakat merespon
dengan baik, di satu sisi siswa merasa sedih karena siswa telah melakukan banyak persiapan-persiapan
terkait akan dilaksanakannya UN dan ternyata ditiadakan. Di sisi lain, siswa
merasa senang karena UN ditiadakan.
Lekas sembuh bumiku, lekas sembuh Indonesiaku!
Penulis:
Salamuddin, S.Pd
Guru SMA IMMIM Putra Makassar
by admin | Apr 22, 2020 | Artikel Pembina
Menjadi seorang
guru ataupun pendidik bukan hanya mampu dalam ranah kognitif ( pengetahuan),
penguasaan materi ajar, tetapi seorang guru dituntut memiliki kemampuan yang
integritas, holistik serta keahlian memahami kondisi karakter peserta didik
baik secara individu (personal) maupun kelompok (collective). Ketidakmampuan
seorang guru dalam menangani serta mengenal karakter peserta didik tentu itu
akan berdampak pada mutu pembelajaran yang efektif dan efesien. Bahkan banyak
diantara guru merasa emosional, marah, bahkan bersikap otoriter kepada pesserta
didik, itu disebabkan karena kurangnya
pemahaman dan kemampuan seorang pendidik dalam menggali karakter peserta didik
tersebut.
Perlu kita sadari
bahwa peserta didik adalah anak yang ingin tumbuh berkembang, mereka butuh
diarahkan potensinya yang mereka miliki, oleh karena itu seorang guru (teacher)
ataupun pendidik (educator) harus memahami karakter peserta didiknya, apa yang
mereka butuhkan, apa yang mereka inginkan agar cita-cita mimpi mereka dapat tercapai. Sebab
terkadang seorang guru ataupun pendidik lainnya hanya sibuk pada aspek administrasi sebagai kelengkapan
dalam pembelajaran, menyusun program rencana pembelajaran dari A-Z untuk
memenuhi standar administrasi pembelajaran. Aspek ini memang penting
diperadakan oleh seorang guru sebagai tolak ukur dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar. Namun perlu kita refleksi kembali bahwa penguasaan dalam
pemetaan program pelaksaan pembelajaran (lesson plan), ataupun penguasaan
pengetahuan (knowledge) bagi guru bukan suatu jaminan untuk dapat merubah sikap
dan perilaku peserta didik.
Seorang guru perlu memahami mengenai konsep kecerdasan majemuk bahwa setiap anak itu memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Tentu dalam hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi seorang pendidik untuk selalu mengapdate kemampuannya serta belajar terus menerus beradaptasi dengan lingkungan kehidupan peserta didik jaman now. Disini penulis akan berbagi pengalaman (experience) mengenai pendekatan dalam memahami karakter peserta didik yang pertama:
1. Guru seharusnya mengajar dengan sentuhan hati.
Ketika seorang pendidik mengajar dengan pendekatan sentuhan hati tentu akan akan menghadirkan rasa ikhlas, sabar dan sikap berterimah dalam menghadapi anak didiknya yang berbeda latar belakang, berbeda karakter dan pengetahuan, tidak bersikap diskriminatif terhadap peserta didik. Pendekatan ini sangat penting dilakukan oleh seorang pendidik dalam melakukan proses belajar mengajar karena itu akan berdampak pengaruhnya dimana mereka dapat merasakan sikap daripada keikhlasan seorang pendidik. Maka dari interaksi ini peserta didik akan membuka ruang dan dapat mempercayai gurunya dalam hal berkomunikasi, dan pendidikpun lebih mudah memasuki dan memahami sisi karakter peserta didik.
2. Guru lebih open minded ( terbuka)
Kesediaan seorang pendidik dalam menghadapi peserta didik adalah sikap keterbukaan dalam arti bahwa seorang guru atau pendidik jangan menjaga jarak, jutek, dan kurang memberi respond, namun sejatinya sikap keterbukaan yang diperlukan, kenapa? Karena puluhan bahkan ratusan anak didik kita hadapi setiap harinya yang berbeda keinginan, berbeda karakter sehingga keterbukaan dalam berkomunikasi itu penting. Sisi lain seorang pendidik harus memahami bahwa dalam proses belajar mengajar tentu kita menghadapi situasi yang sangat menantang karena ada peserta didik yang so prok aktif, diam, sehingga peranan pendidik menjadi penentu mengarahkan pembentukan karakter anak didik.
3. Jalin komunikasi dengan orang tua dalam pembinaan
Untuk memahami lebih dalam terkait pola pembinanaan atau pengasuhan agar seorang guru ataupun pendidik lainnya maka hal terpenting dilakukan adalah melakukan koordinasi, menjalin komunikasi dengan pihak oragtua sebab ini penting untuk mengetahui latar belakang anak tersebut. Karena berkomunikasi dengan pihak orangtua tentu kita akan dapat mendapatkan banyak informasi terkait dengan aspek pengasuhan dan ini bisa membantu para pendidik untuk menentukan strategy dalam memahami sikap anak asuhnya.
4. Lakukan pengamatan diluar dari pembelajaran formal
Spontanitas perilaku anak didik akan nampak keluar secara tiba-tiba tanpa disadari bahwa yang dia lakukan itu keliru, misalnya memnggil temannya yang jauh dengan berteriak, berkata tidak sopan dan bahkan sering mengganggu temannya, kondisi seperti ini akan keluar secara emosional pada diri peserta didik, sehingga pengamatan diluar dari pembelajaran formal dapat memberikan informasi kepada pendidik untuk memahami perkembangan perilaku peserta didik tersebut.
Penulis:
Satang, S.Pd., M.Hum
Guru Bahasa Inggris SMP IMMIM Putra Makassar
by admin | Apr 14, 2020 | Artikel Pembina
Belakangan
ini, dunia dikepung makhluk kecil berwujud aneh. Dari hasil para peneliti
didapatkan bahwa makhluk kecil dan juga aneh tersebut tidak dapat dilihat dengan
kasat mata tapi haruslah menggunakan mikroskop. Bentuk makhluk kecil ini bak
mahkota, dinamai Covid 19 akronim dari
Coronavirus disease 19. Namanya, keren bukan?
Fenomena covid 19 yang mendunia, membuat kelabakan puluhan negara. Indonesia termasuk di dalamnya. Ini sebuah petunjuk alam atau sabda alam. Sebut saja suara dari langit karena virus ini adalah penyakit dalam dunia kesehatan. Virus ini menjadi momok menakutkan bahkan bisa menjadi kutukan terhebat dari manusia itu sendiri. Cara berkambuflase virus dalam tubuh manusia, hewan tumbuhan atau mikroorganisme dengan menyerang sel tapi jangan khawatir covid 19 tidak akan lama jika berada di luar tubuh.
Penularan
melalui kontak langsung dengan percikan dahak dari orang yang terinfeksi
(melalui batuk dan bersin), dan jika menyentuh permukaan yang terkontaminasi
virus. Apa gejalanya? Gejala umum dapat berupa demam, batuk, sesak nafas. Pada
kasus yang lebih parah, infeksi dapat menyebabkan pneumonia atau kesulitan
bernafas. Gejalanya mirip bukan dengan
flu ( Infulenza) atau pilek biasa.
Langkah-langkah pencegahan utamanya mudah sering cuci tangan, menutut mulut dengan hidung ketika batuk atau bersindengan bagian dalam siku atau dengan tissue, lalu buang kedalam tempat sampah, serta hindari kontak dengan siapapun yang menunjukkan gejala seperti demam atau flu.
Penulis:
Yenni Mulyani Saputri, S.Pd
Guru Bahasa Indonesia SMA Pesantren IMMIM Putra Makassar
by admin | Apr 6, 2020 | Artikel Pembina
Pendidikan adalah sarana yang dengannya
seseorang dapat memiliki kehidupan yang bahagia dan sukses. Pendidikan membantu
kita mengenali keterampilan dan bakat tersembunyi kita, yang dengannya kita
dapat membangun karier, mendapatkan pekerjaan, dan memiliki masa depan yang
aman. Dengan demikian, ini membantu kita untuk mencapai ketinggian baru dalam
kehidupan. Mengapa pendidikan sangat penting? karena itu adalah bagian dari
kehidupan kita. Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Tinggi sangat penting
untuk kesuksesan dalam hidup. Pendidikan Tinggi penting untuk pengembangan
pribadi, sosial dan ekonomi bangsa. Pendidikan penting untuk hidup dengan
kebahagiaan dan kemakmuran.
Pendidikan membantu seseorang untuk mendapatkan
pengetahuan dan meningkatkan tingkat kepercayaan diri sepanjang hidup.
Pendidikan memainkan peran besar dalam pertumbuhan karier kita dan juga dalam
pertumbuhan pribadi. Tidak ada batasan; orang-orang dari segala kelompok umur
dapat memperoleh pendidikan kapan saja. Pendidikan membantu kita menentukan
hal-hal baik dan buruk. Orang yang berpendidikan memiliki pendidikan yang baik
menjadi warga negara yang baik di masyarakat. Kita semua ingin melihat
anak-anak kita menuju kesuksesan yang hanya dimungkinkan melalui pendidikan
yang baik dan layak. Setiap orang tua memberi tahu anak-anak mereka sejak kecil
tentang pentingnya pendidikan dalam kehidupan dan semua manfaat pendidikan
untuk membuat pikiran mereka menuju studi yang lebih baik di masa depan.
Tidak ada yang bisa dicapai dalam hidup jika
kita tidak memiliki iman pada diri kita sendiri. Pendidikan memainkan peran
yang sangat penting dalam menumbuhkan kepercayaan diri di dalam diri kita,
sehingga kita dapat menjadi mandiri, berkomunikasi secara efisien dengan orang
lain, dan mengatasi berbagai kesulitan yang menghalangi kita untuk mencapai
tujuan kita. Seorang individu yang berpendidikan berusaha memahami segala
sesuatu yang tidak mereka ketahui, bukannya mengikuti orang lain secara membabi
buta. Mereka mempertanyakan integritas kesalahpahaman dan mencoba mencari
alternatif logis untuk menjelaskan kebenaran di belakang mereka. Dengan
demikian, pendidikan membantu seseorang untuk berpikir logis dan menolak fakta
palsu.
Orang berdebat tentang masalah apakah pendidikan adalah satu-satunya hal yang memberi pengetahuan. Ada yang mengatakan pendidikan adalah proses mendapatkan informasi tentang dunia sekitarnya sementara pengetahuan adalah sesuatu yang sangat berbeda. Mereka benar. Tetapi sekali lagi, informasi tidak dapat dikonversi menjadi pengetahuan tanpa pendidikan. Pendidikan membuat kita mampu menafsirkan berbagai hal, antara lain. Ini bukan hanya tentang pelajaran di buku pelajaran. Ini tentang pelajaran kehidupan.
Penulis
Sarlin, S.Pd., M.Pd
Mahasiswa Program Doktor (S.3) UNM & Kepala SMA / MA Pesantren IMMIM Putra Makassar
by admin | Mar 30, 2020 | Artikel Pembina
Didedikasikan untuk mereka yang masih mau membaca
Jangan engkau penjarakan ilmu dibalik angka dan abjad-abjad, ilmu untuk disebar-luaskan.
Ijazah bisa dibeli, nilai bisa dimanipulasi, tapi ilmu diraih hanya dengan dipelajari
Bukan ditampung mengisi perpustakaan mini,
Atau beberapa bait menarik dikutip demi melabeli argumentasi
Saya yakin-seyakin-yakinnya, bukan predikat sebagai penulis yang mereka ingin raih dalam berkarya, tapi ada kegelisahan yang harus dituntaskan
Gelisah bila berjuta karya hebat itu tak dibaca malah dibiarkan terkapar oleh semangat yang sedang sekarat.
Mengapa begtu takut dengan membaca, bukankah baca jauh lebih enteng dibanding menulis, dengan membaca engkau bisa menyerap dengan mudah apa yang orang tulis dengan susah
mereka harus resah, karena tulisan adalah luapan keresahan sebagaimana tulisan sederhana ini pula ditulis, untuk membaca engkau tak perlukan itu
boleh jadi butuh 1 hingga 2 tahun untuk menulis, tapi hanya butuh 1 sampe dua hari untuk membacanya, Enteng bukan? jadi pembaca tak perlu banting kepala.
Jangan jadikan buku sebagai hantu, ia tak semenakutkan itu, bukan pula ia sebagai musuh yang menciderai, justeru fikiranmu terciderai bila ia kau abaikan
Buku memang tak dapat berbuat apa-apa untukmu, tapi selalu bermula dari buku engkau dapat bertindak rasional, tanpanya tindakan menjadi emosional.
Ia hanyalah benda mati, tapi engkau dapat membuatnya hidup dalam dirimu dan dalam diri orang lain
Pertama-tama, membacalah, lalu menulislah, sebarkanlah ilmu itu, berdiskusilah, kesemuanya itu adalah perwujudan fikir yang masih ada dalam diri, Tanpa fikir engkau laksan raga kehilangan jiwa, manusia tanpa kepala tanpil sebagai mayat berjalan
Membacalah sebelum kau menulis, mereka yang banyak menulis adalah mereka yang sudah banyak membaca
Lalu diskusikanlah kembali agar ia tak jadi bacaan yang mati
Berdiskusi untuk mnyebarluaskan fikiran, bukan demi eksistensial
Lalu tuliskanlah kembali,
Tuliskan apa yang ekngkau fikirkan agar orang dapat ikut memikirkan fikiranmu lewat apa yang kau tuliskan
Moga-moga sejengkal usaha kecil itu dapat memberi perubahan dan pencerahan
Hanya mereka yang tercerahkan yang dapat memeberi pencerahan,
Hanya mereka yang termanusiakan yang dapat memanusiakan,
Mereka yang paham agamalah yang dapat memahamkan agama.
Apa yang dikatakan thomas bartholin bukan untuk retoris, tapi harus saya kutip karena didalamnya ada hikmah,
Tanpa buku tuhanpun diam, sainpun macet, sastrapun bisu, maka segalanya akan dirundung kegelapan
agamaku mengajarkan ‘hikmah itu adalah barang hilangnya orang mukmin, ambillah ia darimanapun ia berasal
Buku tak dapat memberi perubahan, tapi selalu dari hasil baca buku perubahan itu terinspirasi.
Cita-cita final dari itu semua adalah perubahan,
Bukan hanya merubah keadaan, tapi merubah demi tatanan yang lebih baik
Tatanan tanpa kebodohan, tatanan tanpa kemunafikan, anti penindasan, dan berbagai macam jenis kezoliman
Semua bisa terwujud berawal dari pencerdasan
Penulis
Abdul Ghani
Wali Thalib Pesantren IMMIM Putra Makassar