Tenaga medis pada masa pandemic virus corona menjadi bahan sorotan di berbagai belahan dunia terutama di Indonesia. Tenaga medis adalah garda terdepan dalam menangani pasien yang positif terdampak virus covid-19. Virus corona atau yang kita ketahui sebagai covid-19 merupakan virus yang penyebaran dan penularannya sangatlah cepat, membuat banyak orang telah terjangkit virus corona di berbagai negara terutama di Indonesia.
Di Indonesia sendiri, menurut data dari laman (kawalcovid19.id) telah terdapat jumlah kasus sebesar 1986 orang terinfeksi, 1672 dalam perawatan, 134 sembuh, 181 meninggal dunia (04/april/2020). Dengan semakin banyaknya orang yang terjangkit virus covid-19 membuat tenaga medis harus mengorbankan waktu, tenaga, dan mental yang ekstra untuk melawan virus corona, bahkan mereka sampai terjangkit covid-19 yang tertular melalui pasien yang positif terjangkit covid-19 Jakarta.
CNN Indonesia -- Sebanyak 84 tenaga medis di DKI Jakarta dinyatakan positif terinfeksi virus corona (Covid-19) hingga Rabu (1/4). Dari 84 tenaga medis yang terpapar virus corona, dua orang di antaranya tengah mengandung. Pengorbanan tenaga medis bahkan harus mengorbankan nyawa. "Ada 12 dokter yang meninggal dalam sebulan ini, 11 di antaranya terkonfirmasi terpapar covid-19," kata Humas IDI Halik Malik saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (1/4). IDI juga memberitahukan bahwa dua diantara dokter yang meninggal adalah direktur rumah sakit yang berada di wilayah sumatera selatan dan Jakarta utara.
Sungguh duka mendalam bagi kerabat, keluarga, sahabat, dan bangsa ini, karena telah kehilangan pelindung dan pasukan garda terdepan dalam melindungi dan memutus penyebaran covid-19. Itulah mengapa, mereka mengirimi kita pesan untuk selalu menjaga kesehatan diri dan menahan diri untuk bepergian keluar rumah, agar kita tidak terjangkit covid-19. “Kami tetap bekerja untuk anda, anda tetap dirumah untuk kami” demikian pesan tenaga medis untuk kita semua. Maka dari semua dedikasi dan pengorbanan yang diberikan oleh tenaga medis mulai dari perawat, dokter, hingga penyuluh yang berada di garda terdepan dalam memutus mata rantai penyebaran covid-19. Mereka patut mendapatkan apresiasi dan penghargaan tertinggi oleh pemerintah.
Penulis:
Andi Moh Riyadh Lembah
Santri Kelas X MIPA MA Pesantren IMMIM Putra Makassar