Gaul Bukan Sembarang Gaul

2020-03-30 | Artikel Santri
gambar

Masa remaja merupakan masa yang sangat kritis, masa untuk melepaskan ketergantungan terhadap orang tua dan berusaha mencapai kemandirian sehingga dapat diterima dan diakui sebagai orang dewasa. Keberhasilan para remaja melalui masa transisi sangat dipengaruhi oleh faktor biologis (faktor fisik), kognitif (kecerdasan intelektual), psikologis (faktor mental), maupun faktor lingkungan. Dalam kesehariannya,remaja tidak lepas dari pergaulan dengan remaja lain.

Kebanyakan remaja sekarang cenderung salah dalam memilih pergaulan, mereka lebih condong memilih pergaulan yang mengikuti zaman modern. Sebenarnya tidak apa, namun jika tidak dibarengi pemahaman atas batasan-batasannya akan berakibat buruk bagi pribadi remaja itu sendiri. Remaja bebas bergaul namun bukan sembarang gaul.

Pergaulan remaja sekarang tidak lepas dari penggunaan teknologi salah satunya yaitu smartphone. Kecanggihan teknologi smartphone yang sudah masuk ke seluruh penjuru negara baik itu di kota maupun di desa telah memikat hati penggunanya. Dimana para remaja sangat antusias menggunakan smartphone dan rela menghabiskan sebagian besar waktu mereka hanya untuk menggunakan smartphone.

Kebanyakan anak-anak usia remaja sering banyak menghabiskan waktunya untuk berlama-lama dengan bersosial media yang tak jarang mereka sering mengabaikan praktik keberagamaannya seperti sholat berjamaah, dan mengikuti kegiatan yang dapat meningkatkan spiritualitasnya.

Pondok pesantren hadir sebagai lingkungan dan sarana meminimalisir masuknya pengaruh negatif terhadap perilaku keberagamaan remaja. Pondok pesantren sebagai suatu lembaga pendidikan yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat, sekaligus memadukan unsur-unsur pendidikan yang amat penting. Pertama, ibadah unuk menanamkan iman dan takwa terhadap Allah SWT. Kedua, tablig untuk menyebarkan ilmu. Ketiga, amal untuk mewujudkan kemasyarakatan dalam kehiduan sehari-hari.

Pondok pesantren menjadi lembaga pendidikan yang bertujuan untuk membentuk karakter remaja menjadi lebih mandiri dan berakhlak. Untuk mencapai cita-cita dan tujuan pendidikan Islam dikenal dengan istilah Ta'dib atau penanaman adab. Adab sangat berperan penting terhadap membangun sifat dan karakter oleh seorang remaja.

Menempuh pendidikan di lingkungan pondok pesantren diharapkan melahirkan seorang remaja yang paham dalam etika pergaulan yaitu mengedepankan sopan santun atau tata krama yang sesuai dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku baik norma agama, kesopanan, adat, hukum dan lain-lain.

Penulis:
M. Ananda Hudzefy Santri Kelas IX
SMP Pesantren IMMIM Putra Makassar

Editor:
Nur Ahmad Syahid

Beri Komentar

Email Anda tidak akan dipublikasikan