Perkembangan Robot Humanoid

2020-03-08 | Artikel Santri
gambar

Kemunculan Sophia pada rapat PBB Kamis (12/10/17) lalu membawa angin segar jagat robotik. Sophia bisa disebut sebagai robot manusia (humanoid) yang mendekati sempurna karena bisa menunjukkan ekspresi layaknya manusia. Banyak yang berpikir bahwa konsep mengenai robot manusia muncul setelah meledaknya film karya james Cameroon, Terminator, pada tahun 1984. Namun kenyataan, ide menciptakan humanoid sudah ada jauh sebelum masehi. Pada saat itu, tentu saja manusia masih belum membayangkan bagaimana caranya membuat robot yang dapat bergerak seperti halnya manusia.

Perkembangan robotika pada awalnya bukan dari disiplin elektronika melainkan berasal dari ilmuan biologi dan pengarang cerita novel serta pertunjukan drama pada abad 18. Para ilmuan biologi pada saat itu ingin menciptakan makhluk yang mempunyai karakteristik seperti yang mereka inginkan dan menuruti segala hal yang mereka perintahkan. Kenyataannya sampai sekarang mahluk yang mereka ciptakan tersebut tidak pernah terwujud tapi hanya menjadi bahan pada novel-novel maupun naskah sandiwara panggung maupun film.

Baru sekitar abad 19 robot mulai di kembangkan oleh insinyur teknik. Pada saat itu, berbekal keahlian mekanika untuk membuat jam mekanik, mereka membuat boneka tiruan manusia yang bisa bergerak pada bagian tubuhnya.                                       

Pada tahun 1920 robot mulai berkembang dari disiplin ilmu elektronik. Lebih spesifiknya pada cabang kajian disiplin ilmu elektronik yaitu teknik kontrol otomatis. Tetapi pada masa itu, komputer yang merupakan komponen utama pada sebuah robot yang digunakan untuk pengolaan data masukan dari sensor dan kendali aktuator belum memiliki kemampuan komutasi yang cepat selain ukuran fisik komputer pada masa itu masih cukup besar.

Penulis:
Reski Aditya Amar
Santri Kelas VII F Pesantren IMMIM Putra Makassar

Beri Komentar

Email Anda tidak akan dipublikasikan