Santri IMMIM kembali menunjukkan prestasinya di bidang bahasa. Baru-baru ini (Ahad, 18 Januari 2015), dua santri aliyah IMMIM Putra, Ahmad Azmul Asmar Irfan dan Nucholis Ilman Panai, berlaga dalam tahap semifinal AlfaLink Essay Competition di Hotel Sheraton, Surabaya setelah lolos dalam 10 besar seleksi tahap nasional ajang tersebut. Tidak hanya menjadi satu-satunya tim yang berasal dari pondok pesantren, tim IMMIM Putra juga menjadi satu-satunya tim yang berasal dari luar pulau Jawa yang berhasil lolos ke babak semifinal tersebut.
Azmul dan Cholis menjadi peserta semifinal setelah essay bertajuk "bullying" yang mereka ikutsertakan dalam tahap seleksi awal dinyatakan masuk dalam peringkat 10 besar. Essay berjudul "The Uniqueness of Bullying in IMMIM Boarding School" yang mereka tulis dalam bahasa Inggris tersebut secara ringkas menceritakan bagaimana bullying menjadi sedikit berbeda jika terjadi di dalam lingkungan pesantren yang tingkat interaksi santri-santrinya sangat intens. "Terkadang dianggap bullying, ternyata bukan. Hanya sekedar candaan santri yang tidak menimbulkan amarah namun malah memperakrab hubungan mereka". Begitulah makna salah satu kalimat dari essay karya duo santri aliyah kelas X tersebut. Meski masih belum mampu menembus tahap final, Azmul dan Cholis cukup puas dengan pengalamannya ini. "Kami sangat bersyukur sudah bisa bertanding di level nasional dan membawa nama almamater IMMIM. Meski agak sedih karena belum bisa membawa pulang piala, kami akan berusaha agar di kompetisi berikutnya bukan cuman sekedar pengalaman lagi yang kami bawa pulang, tapi piala dan kebanggaan pesantren juga", ungkap Azmul bersemangat.