Media dan Teknologi Pembelajaran Perspektif Al-Qur'an

2020-03-08 | Artikel Pembina
gambar

Media memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Olehnya itu, pendidik harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media maupun teknologi pembelajaran. Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan (Azhar Arsyad: 2011).

Adapun kata pembelajaran adalah memiliki akar kata “belajar”. Belajar yaitu kegiatan berproses yang memiliki unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis jenjang pendidikan. Disamping itu, ada pula orang yang memandang belajar sebagai latihan belaka seperti yang tampak pada latihan membaca dan menulis (Wahab Rosyidi:2009).

Kata teknologi berasal dari bahasa Latin tekne (bahasa inggris art) dan logos berarti ilmu. Dalam bahasa Yunani teknologi berasal dari kata technologia yang menurut Webster Dictionary berarti systematic treatment atau penanganan sesuatu secara sistematis, sedangkan tecne sebagai dasar teknologi berarti art, skill, science atau keahlian, keterampilan, ilmu.

Ayat yang terkait dengan media dan teknologi pembelajaran terdapat pada QS Al-Alaq/96: 3-4.

اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ 

Terjemahnya:

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam.

Ayat keempat dari Q.S. Al-‘Alaq terdapat kata ( القلم). Menurut Al-Asfahani berarti potongan dari suatu yang agak keras seperti kuku dan kayu, serta secara khusus digunakan untuk menulis (pena). Sedangkan menurut tafsir Al-Maraghi ayat tersebut menjelaskan bahwa Dia-lah Allah yang menjadikan kalam sebagai media yang digunakan manusia untuk memahami sesuatu, sebagaimana mereka memahaminya melalui ucapan.

Lebih jelas, beliau menjelaskan bahwa al-qalam itu adalah alat yang keras dan tidak mengandung unsur kehidupan alias benda mati, dan tidak pula mengandung unsur pemahaman. Namun digunakannya al-qalam untuk memahami sesuatu bagi Allah bukanlah masalah yang sulit. Dan dengan bantuan al-qalam ini pula manusia dapat memahami masalah yang sulit. Allah memiliki kekuasaan untuk menjadikan seseorang sebagai pembaca yang baik. Penghubung yang memiliki pengetahuan sehingga ia menjadi manusia yang sempurna. Pada perkembangan selanjutnya, pengertian al-qalam ini tidak terbatas hanya pada alat tulis yang hanya bisa digunakan oleh masyarakat tradisional di pesantren-pesantren. Namun secara subtansial al-qalam ini dapat menampung seluruh pengertian yang berkaitan dengan segala sesuatu sebagai alat perekam, syuting, film dan berbagai peralatan ini, selanjutnya terkait dengan bidang teknologi pendidikan.

Dengan demikian, media pembelajaran memiliki tiga peranan, yaitu peran sebagai penarik perhatian (intentional role), peran komunikasi (communication role) dan peran ingatan/penyimpanan (retention role) (Umi Rosyidah, dkk :2008).  Oleh karena itu, para pendidik harus mengetahui dan memahami betapa pentingnya penggunaan media dalam pandangan Islam. karena dengan menggunakan media yang tepat, maka tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Penulis:
Ustadz Supriadi
Dosen UIN Alauddin, Pembina Pesantren IMMIM Putra Makassar

Beri Komentar

Email Anda tidak akan dipublikasikan