Sudah cukupkah kita berpikir?

2018-01-15 | Artikel Pembina
gambar
Menggunakan akal sehat sehingga realistis dalam memutuskan segala sesuatu sebenarnya tidak perlu harus sekolah tinggi-tinggi. Hari ini banyak orang yang berpendidikan tinggi tapi hanya untuk menggunakan akal sehatnya saja kesulitan, sehingga mudah sekali dibohongi orang lain. Sudah tahu dibohongi, dalam jangka waktu yang lama dan akal sehatnya pasti juga sudah membisikinya, tapi tetap saja hanyut dalam kebohongan. Dibohongi sekali anggaplah kecelakaan. Namun dibohongi berkali-kali dan dalam jangka waktu yang lama tentu bukanlah kecelakan. Afala ta'qiluun... mana akal sehatmu... Afala tatafakkarun... kok gak mikir sih kamu.. Afala tubshirun... masak kamu tidak memperhatikan.. Afala tasma'uun... masak kamu tidak dengar... Sudah tahu bahwa ajaran agamapun sangat realistis dan bahkan berkali-kali memerintahkan manusia untuk menggunakan akal sehatnya, tapi masih saja banyak yang tidak mau menggunakan akal sehat dalam menerima informasi yang diklaim seseorang sebagai ajaran agama. Contoh sederhana, Tuhan menginginkan kemudahan bagi manusia. Maka dengan kasih sayangNya, manusia dikaruniai aturan yang mudah dan memudahkan hidup, yakni aturan yang manusiawi dan memanusiakan. Tapi dengan mengabaikan akal sehat, tiba-tiba banyak pendakwah yang justru mendakwahkan aturan baru yang mempersulit hidup dan tidak manusiawi, yang diklaim katanya itu dari Tuhan. Nah yang sudah jelas tidak masuk akal sehat seperti itu malah seringkali laku keras di kalangan orang yang berpendidikan tinggi. Sebaliknya yang betul-betul memahami agama seperti para kiai malah diremehkan. Syukurlah masih banyak manusia yang dapat menggunakan akal sehatnya dan mau berpikir tentang apa yang dilihat dan didengarnya. Sehingga Indonesia yang sudah dikerjain oleh para pencipta hoax sedemikian lama ini masih tetap dalam keadaan kuat. Semoga Allah SWT memberikan petunjuk kepada para provokator agar tidak lagi menghalangi bangsa kita untuk menggunakan akal sehat.

Beri Komentar

Email Anda tidak akan dipublikasikan