Kepesantrenan

Zikir dan Muhasabah di Pondok Pesantren IMMIM Putra Moncongloe : Persiapan Menyambut Bulan Suci Ramadan.

15 Feb 2025

Acara Zikir dan Muhasabah di Pondok Pesantren IMMIM Putra Moncongloe Berlangsung Khidmat

Moncongloe, (Sabtu,15-2-2025) – Pondok Pesantren IMMIM Putra Moncongloe menggelar acara zikir dan muhasabah pada hari Jumat kemarin (14 februari 2025), sebagai bagian dari persiapan menyambut bulan suci Ramadan. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh santri, pembina, karyawan, serta wali talib yang turut merasakan suasana khidmat sepanjang acara berlangsung.

Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Direktur Pondok Pesantren IMMIM, Drs. Mursyid, yang dalam sambutannya menyampaikan pentingnya muhasabah diri menjelang Ramadan. "Sebagai manusia biasa, kita tentu ingin pencapaian hari ini lebih baik daripada kemarin. Kegiatan seperti ini menjadi momen refleksi agar kita terus memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas keimanan," ujarnya.

Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan penyampaian materi muhasabah oleh Ustadz Muhammadiyah Yunus. Dalam tausiyahnya, beliau mengajak seluruh peserta untuk merenungi perjalanan hidup, menghitung amal perbuatan, dan memperbanyak istighfar. "Ramadan adalah bulan ampunan. Jangan biarkan hati kita kosong dari dzikir dan doa. Inilah saatnya kita mempersiapkan hati dan jiwa menyambut bulan penuh berkah," tutur Ustadz Muhammadiyah Yunus dengan suara lembut yang menggugah hati.

Suasana haru mulai terasa saat memasuki sesi zikir bersama. Dengan dipandu oleh Ustadz Muhammadiyah Yunus, gema lantunan zikir menggema di ruang masjid Nur Insan Kalmi pondok IMMIM Moncongloe. Tidak sedikit santri dan peserta yang terisak haru, merenungi dosa dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Momen ini menjadi titik puncak dari kegiatan, di mana kebersamaan dalam zikir memperkuat ikatan spiritual di antara peserta.

Salah seorang santri, Muhammad Laode, mengungkapkan perasaannya usai acara. "Rasanya hati ini seperti dicuci. Ada kelegaan dan ketenangan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Saya jadi lebih semangat untuk menyambut Ramadan dengan lebih baik," ujarnya dengan mata masih sembab.

Acara diakhiri dengan doa bersama dan harapan agar kegiatan zikir dan muhasabah seperti ini bisa menjadi agenda rutin di pondok pesantren. Wakil Direktur Drs. Mursyid menegaskan pentingnya menjaga tradisi ini. "Kita butuh waktu untuk berhenti sejenak, mengingat kembali tujuan hidup kita, dan memohon petunjuk-Nya. Semoga kegiatan ini terus berlanjut di masa yang akan datang," tutupnya.

Kegiatan zikir dan muhasabah ini tidak hanya menjadi persiapan spiritual menjelang Ramadan, tetapi juga menjadi momentum memperkuat ikatan persaudaraan antar santri serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya terus memperbaiki diri dalam kehidupan sehari-hari.

Bagikan:

Komentar (0)

Tinggalkan Komentar